Kamis, 02 Juli 2015

PANTAI dan Desa Sawarna, wisata yang masih memukau



Pantai Sawarna salah satu pantai yang berada di selatan pulau Jawa. Pantai berpasir putih yang terjaga kebersihannya dan hamparan karang yang indah. Sunset juga hadir menambah keromantisan pantai ini.




                                                 
DESA Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, bak mutiara terpendam. Di antara lahan telantar, teriknya matahari, dan infrastruktur yang tak memadai, di sanalah terletak Sawarna. Tempat banyak wisatawan meninggalkannya dengan rasa penasaran.
Demikian beragamnya pesona di Sawarna hingga banyak wisatawan pulang dengan perasaan belum puas karena tak punya cukup waktu. Pantai Pasir Putih, misalnya, menjadi andalan Sawarna untuk menarik wisatawan. Ombak laut selatan Jawa berdebur-debur kencang di pantai yang cantik.
Pantai Sawarna juga memanjakan para surfer, Ombak di pantai ini sering diburu turis internasional dan turis local untuk olahraga surfing sehingga menambah kelengpakapan dalam berwisata atau berlibur Anda.


Pantai sawarna keindahan pantai tersenbunyi di Banten dengan pemandangan yang luar biasa indahnya, keaslian pantai yang terjaga sangat cocok di gunakan sebagai wisata keluarga. Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan tempat wisata pantai sawarna yang terletak di propinsi Banten, tepatnya lokasi pantai sawarna berada di kecamatan bayah, kabupaten lebak, namun perlu di ketahui bahwasanya di kawasan selatan Banten terdapat beberapa tempat wisata pantai yang sangat menarik dan indah, salah satunya yaitu Pantai Sawarna ini yang memiliki daya tarik tersendiri, ciri khas dari pantai ini yaitu terdapatnya sebuah batu besar, biasanya masyarakat menyebutnya dengan Batu Layar yang sudah ada sejak jaman dulu kala, selain Batu Layar keindahan lainnya yaitu berpasir putih yang berpadu dengan air yang jernih sehingga memancarkan keindahan yang luar biasa, pemandangan yang ada di sekitar nya, juga tidak kalah indahnya, menyuguhkan pemandangan keaslian dari hijaunya hutan tropis yang di lindungi oleh pemerintah setempat.

Jika dilihat dari keindahan pantainya, sebenarnya keindahan pantai sawarna memiliki daya pikat yang tinggi, tetapi mungkin masih banyak yang belum mengenalnya serta sarana untuk menuju kesana termasuk minim sekali, di tambah dengan tidak terdapatnya petunjuk arah yang bisa kita jumpai di pinggir jalan raya, tetapi bagi yang suka dengan touring mungkin sangat cocok jika tujuan terakhirnya adalah pantai sawarna, bayangkan saja jika anda menuju sawarna melalui pantai selatan jawa barat dari pantai Pelabuhan Ratu menuju pantai sawarna sepanjang jalan anda akan di manjakan dengan pemandangan yang sangat indah sekali, anda akan melewati jalan yang berkelok-kelok serta turun naiknya jalan yang membuat suasana touring akan terasa menyenangkan.

Tiba di pantai sawarna merupakan kelengkapan yang sangat nyata, begitu melihat keindahannya tidak menutup kemungkinan anda akan terpana oleh keindahan pemandangan nya serta hamparan laut yang biru yang belum terkena oleh pencemaran polusi, untuk mencapai pantai sawarna ini ada dua jalur, saya hanya bisa kasih rute nya saja semua berawal dari Jakarta


Jakarta ==> Sukabumi ==> Pelabuhan Ratu ==> Bayah

Jakarta ==> kalideres ==> Rangkas Bitung ==> Bayah
Statsiun Tanah Abang (Jakarta) ==> Rangkas Bitung ==> Bayah

Beberapa wisatawan memekik dan tertawa-tawa saat gelombang menampar tubuh mereka. Wisatawan lainnya asyik menimbun temannya dengan pasir. Sementara itu, di Goa Lalay, sejumlah wisatawan menyusuri lorong gelap beralaskan sungai kecil. Kadang-kadang terlihat kelelawar yang semakin ramai beterbangan saat sore.

Wisatawan bisa menyusuri goa hingga 400 meter, tentu lebih baik mengenakan celana pendek. Jika tak membawa perlengkapan, tak perlu khawatir. Tersedia penyewaan senter yang dipasang di kepala dan helm dengan tarif masing-masing Rp 5.000. Selain Goa Lalay, terdapat beberapa goa, seperti Langir dan Seribu Candi.

Saat matahari terbenam, wisatawan berduyun-duyun menuju Pantai Tanjung Layar. Batu-batu besar yang menjulang dengan tinggi hingga sekitar 20 meter menambah aksen pada senja yang indah. Di belakang batu-batu itu terdapat karang yang menyerupai benteng penahan gelombang.

Sebaliknya, ketika subuh, giliran Pantai Legon Pari menjadi tujuan mereka yang hendak melihat panorama matahari terbit. Para peselancar tak ketinggalan berbondong-bondong ke Pantai Ciantir. Tipikal ombak laut selatan Jawa yang tinggi bergulung-gulung tak hanya menggoda para peselancar lokal, tetapi juga peselancar mancanegara.

Selain tempat-tempat wisata, ada pula jembatan goyang yang bisa mengundang tawa. Jembatan itu bergoyang-goyang saat dilewati. Alhasil, jembatan itu menjadi wahana keusilan wisatawan menjahili rekannya. Ada tiga jembatan goyang di Sawarna yang masing-masingmenuju Pantai Pasir Putih, Tanjung Layar, dan Legon Pari.

Panjang setiap jembatan sekitar 50 meter. Dengan banyaknya tempat wisata, sulit untuk menggenapkan kunjungan dalam sehari. Sebagian wisatawan kembali ke Sawarna karena tak menduga begitu banyak tempat yang layak dikunjungi. Mereka biasanya hanya satu hari di Sawarna.

Terintegrasi

Sawarna bisa dianggap desa wisata yang terintegrasi. Kelebihan Sawarna, selain kemolekan alam, warganya sudah menjadi masyarakat sadar wisata. Tak ada penjual asongan serabutan menjajakan dagangannya, tukang ojek tak memaksa wisatawan, dan petugas tiket menarik biaya sesuai dengan tarif.

Tukang ojek dengan ramah akan menawarkan jasanya mengantar dan menjelaskan mengenai tempat-tempat wisata yang disinggahi. Paket mengunjungi lima tempat wisata dengan ojek, misalnya, sebesar Rp 175.000 ke Goa Langir, Goa Lalay, Tanjung Layar, Legon Pari, Pantai Pasir Putih, dan Karang Taraje.

Wisatawan diantar melalui gang-gang desa bak labirin, melewati sawah, dan menikmati pemandangan Sungai Cipanas yang jernih. Jalan kaki pun tak dilarang, tetapi wisatawan harus memperhitungkan jarak yang cukup jauh dan sering bertanya. Sawarna berjarak sekitar 240 kilometer dari Jakarta.

Wisatawan diimbau membawa uang yang cukup karena anjungan tunai mandiri terdekat berada di ibu kota Kecamatan Bayah dengan jarak sekitar 15 km dari Sawarna. Pastikan juga tangki bahan bakar minyak kendaraan penuh karena tak ada stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di sekitar Sawarna.

Ketua Paguyuban Homestay dan Pariwisata Sawarna Endan Hudri menjelaskan, kepopuleran Sawarna berawal ketika peselancar asing menemukan desa itu. ”Pada 1995, ada wisatawan asing naik perahu dari Palabuhanratu dan menemukan tempat berselancar di Sawarna,

Ketika itu, jalan ke Sawarna memang masih sangat buruk. Meski demikian, sang peselancar datang juga demi pantai impiannya. Seiring dengan semakin santernya kabar tentang keindahan Sawarna, datang pula wisatawan-wisatawan lokal. Kunjungan lambat laun berganti. ”Kunjungan wisatawan ke Sawarna naik signifikan sejak dua tahun lalu,” ucapnya.

Saat ini, di Sawarna terdapat 60 penginapan. Setiap penginapan rata-rata memiliki lima kamar. Tarif kamar untuk bermalam umumnya berkisar Rp 200.000-Rp 500.000 per hari, bergantung pada luas kamar dan menggunakan penyejuk ruangan atau tidak. Sawarna menjadi buah bibir wisatawan karena promosi dari mulut ke mulut.

1 komentar: